-->
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Perkembangan
teknologi yang semakin canggih di era globalisasi sekarang ini berdampak
langsung bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Sebelum perkembangan tersebut
nampak jelas di dunia ini, tidak banyak masyarakat yang mengenal berbagai macam
media telekomunikasi seperti internet. Berbeda dengan zaman sekarang dimana
sebagian masyarakat menengah ke bawah, sudah mengenal teknologi komunikasi
seperti internet.
Internet
memang memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Dengan internet kita dapat
mengakses informasi secara mudah, cepat, dan terkini. Berbagai situs dalam
internet seolah menjadi candu masyarakat dimana mereka menjadi mengandalkan
internet untuk kepentingan hidup mereka.
1.2
Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini diantara sebagai berikut:
1. Memenuhi
tugas yang di berikan Oleh Dosen pengajar.
2. Sebagai
latihan penulis dalam pembuatan karya tulis yang akan mendatang.
3. Untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca pada umumnya dan penulis khususnya tentang
berbagai Etika Teknologi Informasi & Komunikasi tentang “Fenomena Jajaring
Sosial”.
1.3
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat
merumuskan beberapa masalah, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah
Sejarah Fenomena
Jejaring Sosial?
2. Bagaimanakah Dampak dan Negatif dari Jejaring Sosial ?
3. Apa Kelebihan dan Kelemahan dari
Jejaring Sosial ?
4. Hubungan
sosial seperti apa yang dapat dikelompokkan kepada hubungan sosial tradisional?
5. Kelebihan dan kelemahan Jejaring Sosial?
6. Bagaimana
kehidupan sosial masyarakat modern menurut teori ketergantungan media menurut Melvin
DeFleur dan Sandra Ball-Rokeach?
7. Bagaimana
Facebook mampu menjadi sarana jaringan sosial?
8. Bagaimana
sejarah dan perkembangan Facebook?
9. Bagaimana
dampak keberadaan Facebook dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia ?
1.4 Metode Penulisan
Metode yang
digunakan dalam penyusunan makalah ini dengan studi literatur. Studi litelatur
merupakan pencarian informasi dari berbagai sumber buku dan juga browsing di
internet. Dalam penggunaan literatur, penulis memilih sumber-sumber yang bisa
dipertanggung jawabkan keabsahannya. Selain itu, sumber yang dipergunakan pun
berkaitan dengan tema makalah.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Fenomena Jejaring Sosial
Situs
jejaring sosial pertama muncul pada tahun 1997 , yaitu Sixdegress.com yang
berfungsi untuk menambah teman dan mengirim pesan. Setelah itu pada tahun 1999
– 2000 muncul jejaring sosial yang memperluas komunikasi secara searah : lunarstrom, live journal, dan cyword. Tahun
2001 muncul jejaring sosial untuk keperluan bisnis yang bernama Ryze.com pada tahun 2002 muncul jejaring
sosial pertama yang ditunjukan untuk kalangan muda yang bernama friendster .
Friendster
sempat begitu mewabah di kalangan remaja yang mereka gunakan untuk saling
berkenalan dengan orang lain atau sekedar melakukan interaksi dengan kerabat
atau teman jauh melalui aplikasi di dalamnya. Selain itu pada tahun tersebut
juga terdapat situs yang memudahkan masyarakat untuk berekspresi melalui video yang
di unggah melalui jejaring You Tube.
Hingga saat ini pun peminat You Tube semakin
besar dan dapat membawa banyak orang terkenal melalui situs tersebut.
Kehadiran
facebook dan twitter pada tahun 2006 hingga kini menggeser situs
friendster yang semula sangat diminati
banyak remaja.
2.2
Dampak Positif dari Jejaring Sosial
·
Anak
dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang
sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar
bagaimana cara beradaptasi, bersosialisasi dengan publik dan mengelolah
jaringan pertemanan.
·
Memperluas
jaringan pertemanan. Berkat situs jejaring sosial, anak menjadi lebih mudah
berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar di antaranya
tidak pernah mereka temui secara langsung.
·
Anak
dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui
teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka
berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
·
Situs
jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan
empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka yang berulang
tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan
persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
2.3
Dampak Negatif dari Jejaring Sosial
·
Anak
dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat
pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi
di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk-beluk berkomunikasi di kehidupan
nyata – seperti bahasa tubuh dan nada suara – menjadi berkurang.
·
Situs
jejaring sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri.
Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan
menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang
berempati di dunia nyata.
·
Situs
jejaring sosial membuat anak dan remaja rentan terhadap sensasi.
·
Bagi
anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring
sosial. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara
berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata. Hal ini tentunya
akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan
tata bahasa.
·
Situs
jejaring sosial adalah lahan subur bagi predator untuk melakukan kejahatan.
Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru dikenal anak kita di
internet, menggunakan jati diri yang sesungguhnya.
2.4
Keuntungan dari Jejaring Sosial
- Membantu
menjaga hubungan yang baik dengan sesama pengguna jejaring sosial.
- Mempeerat
tali persaudaraan.
- Memudahkan
mencari pengetahuan.
- Memudahkan
mencari informasi tentang kejadian di dunia luar.
- Dapat
berbagi pengalaman yang dapat di pelajari pembaca.
2.5
Kelemahan dari Jejaring Sosial
- Banyak
terjadi kejanggalan dalam jejaring sosial, seperti penculikan anak remaja
melalui “Jejaring Sosial” seperti facebook, twitter.
- Jika
tidak dapat mengatur waktu yang baik, hal ini dapat menghabiskan berjam –
jam di depan komputer.
- Para
anak sekolah, mahasiswa dll dengan rutinitas belajar dan akan mementingkan
untuk bermain di jejaring sosial yang ada.
- Lebih
mementingkan update status dari pada update di dalam kampus.
- Lebih
banyak menghabiskan waktu untuk mampir di jejaring sosial dari pada untuk
belajar atau aktif di dalam kampus, sekolah.
2.6
Pengaruh Internet terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Remaja
Pemanfaatan internet sekarang ini
kian meluas. Pada saat ini, internet lebih banyak digunakan oleh kalangan
bisnis dan perkantoran. Mengaksesnya pun tak semudah dan semurah sekarang. Kini
internet dapat dengan mudah diakses oleh berbagai kalangan, termasuk pelajar.
Program internet masuk sekolah pun diluncurkan untuk memberikan Manfaat Internet Bagi Pelajar.
Internet membuat dunia seolah tanpa batas. Tanpa beranjak dari kursi
warnet saja, seseorang sudah dapat berkeliling dunia, bertemu dan mengobrol dengan banyak orang,
berkunjung ke banyak tempat, membaca banyak buku, dan memperoleh banyak
informasi terbaru. Keunggulan inilah yang ingin diberikan kepada para
pelajar.Lalu, Sebagai sebuah produk teknologi, internet bebas nilai. Namun Internet itu
sendiri memberikan dampak positif dan negative bagi pelajar.
- Dampak Negatif Dari Internet
Kita
memang tidak bisa menutup mata mengenai dampak negatif internet , seperti:
·
Pornografi
Tak cuma membuka situs-situs bermuatan pornografi, namun ada juga yang menjadi pelaku pornografi itu sendiri. Tak sulit untuk mengunggah foto-foto atau rekaman video melalui internet.
Tak cuma membuka situs-situs bermuatan pornografi, namun ada juga yang menjadi pelaku pornografi itu sendiri. Tak sulit untuk mengunggah foto-foto atau rekaman video melalui internet.
·
Kecanduan
Game Online
Keasyikan bermain game secara online ini sering membuat pelajar lupa
waktu, melalaikan pelajaran, tak mempedulikan kesehatan (lupa makan, lupa
istirahat, berjam-jam menatap layar komputer), hingga bersikap boros (mulai
dari menghabiskan uang jajan pribadi hingga menggunakan uang SPP atau uang
pembeli buku demi bisa bermain game online).
·
Kecanduan
jejaring social
Jejaring
sosial seperti Facebook, Friendster, dan Twitter
sering membuat para pelajar ini terlena, lupa belajar, dan tak sedikit yang
terjerat cybercrime.
- Dampak Positif Dari Internet
·
Membuat
pelajar terbiasa dengan teknologi komputer dan informasi
Pelajar bukan hanya menjadi “gaptek” alias gagal teknologi jika tak menguasai internet, namun juga akan kalah langkah dalam menuju masa depan yang penuh persaingan. Selain itu, saat ini tak sedikit perguruan tinggi yang melakukan beberapa perkuliahannya secara online.
Pelajar bukan hanya menjadi “gaptek” alias gagal teknologi jika tak menguasai internet, namun juga akan kalah langkah dalam menuju masa depan yang penuh persaingan. Selain itu, saat ini tak sedikit perguruan tinggi yang melakukan beberapa perkuliahannya secara online.
·
Bahan
pelajaran dan pengayaan
Materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru di kelas sering tak tuntas karena
keterbatasan waktu. Pelajar dapat memperkaya dan memperdalam materi itu sendiri
dengan memanfaatkan internet. Belajar tak hanya dilakukan untuk mengejar angka
namun juga untuk persiapan meraih sukses di masa depan.
·
Memperluas
wawasan
Banyaknya informasi, tak hanya yang lokal namun juga global, yang
dapat diperoleh melalui internet membuat wawasan para pelajar menjadi lebih
terbuka.
·
Sarana
komunikasi
Adanya layanan e-mail dan jejaring
sosial memudahkan pelajar berkomunikasi dengan pelajar lain yang berbeda sekolah, kota,
bahkan negara.
2.7
Pengaruh internet terhadap
kesehatan mental
- Rusaknya pola
Pergaulan social.
Bagi mereka yang sudah terbiasa
menghabiskan waktu didepan computer, mereka akan merasakan ketagihan
(addictive). Dalam hal ini,Jika mereka sudah mulai menjadi Addict dengan
internet, mereka cenderung ingin menghabiskan waktu di depan computer daripada
bermain dengan teman sebayanya.
- Malas belajar.
Anak-anak yang sudah addict dengan game internet cenderung akan
malas belajar. Mereka akan lebih senang memikirkan tentang game tersebut
dibanding dengan belajar.Mereka juga akan sulit menangkap materi yang di
berikan guru mereka.
c. Pola hidup yang tidak sehat.
Mereka yang sering menghabiskan waktu
dengan internet (addictive) sering lupa akan kesehatan mereka.Mereka rela
menghabiskan waktu di depan internet dan melewatkan waktu makan mereka.itu
dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan mereka.
2.8 Teori
Kesehatan Mental yang berkaitan dengan fenomena di atas
Kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan
yang bertujuan mengembangkan dan memanfaatkan segala kapasitas, kreatifitas,
energi dan dorongan yang ada semaksimal mungkin sehingga membawa kepada
kebahagiaan diri dan orang lain serta terhindar dari gangguan mental. Jadi yang
dikatakan memiliki kesehatan mental yang baik adalah suatu kondisi yang
memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari
seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
Mental sehat manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan external. Keduanya
saling mempengaruhi dan dapat menyebabkan mental yang sakit sehingga bisa
menyebabkan gangguan jiwa dan penyakit jiwa. Menurut Kartini Kartono yang
disebut gangguan mental adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental atau
kesehatan mental yang disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme adaptasi
dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimulus extern dan ketegangan-ketegangan
sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur pada satu bagian, satu
organ, dan sistem kejiwaan/mental
a. Faktor
Internal
Faktor internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat, bakat, keturunan dan
sebagainya. Contoh sifat yaitu seperti sifat jahat, baik, pemarah, dengki, iri,
pemalu, pemberani, dan lain sebagainya. Contoh bakat yakni misalnya bakat
melukis, bermain musik, menciptakan lagu, akting, dan lain-lain. Sedangkan
aspek keturunan seperti turunan emosi, intelektualitas, potensi diri, dan
sebagainya.
b. Faktor
Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang
berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi mental seseorang.
Lingkungan eksternal yang paling dekat dengan seorang manusia adalah keluarga
seperti orang tua, anak, istri, kakak, adik, kakek-nenek, dan masih banyak lagi
lainnya.
BAB
III
MODERNISASI
DAN HUBUNGAN - HUBUNGAN
SOSIAL
3.1 Pengertian Modernisasi dan Hubungan sosial
1). Modernisasi
Istilah modern berasal dari kata “Modo”
yang artinya “yang kini” (just now) dengan demikian masyarakat dinyatakan
modern apabila para warganya hidup dengan sistem nilai, cara berfikir,
berperasaan dan bertindak, teknologi serta organisasi 0sosial yang baru, yang
sesuai dengan konstelasi zaman sekarang.
Modernisasi adalah proses perubahan
masyarakat beserta dengan kebudayaannya dari hal – hal yang bersifat
tradisional menuju modern, globalisasi pada hakikatnya merupakan suatu kondisi
meluasnya budaya yang seragam bagi seluruh masyarakat di dunia apabila proses
globalisasi muncul sebagai akibat adanya arus informasi dan komunikasi yang
sering online setiap saat dan dapat di jangkau dengan biaya yang relatif murah
sebagai akibatnya adalah masyarakat dunia menjadi satu lingkungan yang seolah –
olah saling berdekatan dan menjadi satu sistem pergaulan dan satu sistem budaya
yang sama.
Asumsi modernisasi yang disampaikan oleh
Schoorl melihat modernisasi sebagai suatu proses transformasi, suatu perubahan
masyarakat dalam segala aspek – aspeknya. Dibidang ekonomi, sebagian penduduk
tempat tinggalnya tergeser ke lingkungan kota – kota. Masyarakat modern telah
tumbuh tipe kepribadian tertentu yang dominan. Tipe kepribadian seperti itu
menyebabkan orang dapat hidup di dalam dan memelihara masyarakat modern.
Sedangkan dube berpendapat bahwa
terdapat tiga asumsi dasar konsep modernisasi yaitu ketiadaan semangat
pembangunan harus dilakukan melalui pemecahan masalah kemanusian dan pemenuhan
standart kehidupan yang layak, modernisasi membutuhkan usaha keras dari
individu dan kerjasama dalam kelompok, kemampuan kerjasama dalam kelompok
sangat dibutuhkan untuk menjalankan organisasi modern yang sangat kompleks dan
organisasi kompleks membutuhkan perubahan kepribadian (sikap mental) serta
perubahan pada struktur sosial dan tata nilai. Tujuan akhir dari modernisasi
menurut Schoorl dean dube adalah terwujudnya masyarakat modern yang dicirikan
oleh kompleksitas organisasi serta perubahan fungsi dan struktur masyarakat.
Modernisasi adalah rasionalisasi dalam
pertumbuhan ekonomi secara makro. Sacara teoritik modernisasi merupakan sebuah teori
yang di dalamnya terdapat beberapa aliran. Ada lima varian teori modernisasi
sebagaimana dikemukakan oleh Arief Budiman (1995) yaitu :
a. Teori
Harrod – Domar, yang menekankan bahwa pembangunan hanya merupakan masalah
penyediaan modal untuk investasi dan teori ini banyak dikembangkan oleh para
ekonomi.
b. Teori
McClelland yang menekankan pada aspek – aspek psikologi individu yaitu melalui
pendidikan individual kepda anak – anak di lingkungan keluarga, pembangunan
akan terlaksana apabila terdapat jumlah wiraswasta yang banyak.
c. Teori
weber yang menekankan pada nilai – nilai budaya. Nilai – nilai dalam masyarakat
antara lain melalui agama mempunyai peran yang menentukan dalam mempengaruhi
tingkah laku individu
d. Teori
rostow, yang menekankan pada adanya lembaga – lembaga sosial dan politik yang
mendukung proses pembangunan.
e. Teori
inkeles dan smith yang menekankan lingkungan meterial, dalam hal ini lingkungan
pekerjaan, sebagai salah satu cara terbaik untuk membentuk manusia modern yang
dapat membangun.
2). Hubungan
Sosial
Kingsley Davis memberikan pengertian
bahwa hubungan sosial meruapakan perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur
dan fungsi masyarakat, sedangkan Selo Soemardjan menyatakan bahwa perubahan
sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan
yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai, sikap, pola
perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Yang harus dipahami adalah bahwa suatu
hal baru yang sekarang ini bersifat radikal, mungkin saja beberapa tahun
mendatang akan menjadi konvensional, dan beberapa tahun lagi akan menjadi
tradisional. Bahwa perubahan sosial dapat dipastikan terjadi dalam masyarakat,
karena adanya ciri-ciri sebagai berikut.
a. Tidak
ada masyarakat yang berhenti berkembang, setiap masyarakat pasti berubah, hanya
ada yang cepat dan ada yang lambat.
b. Perubahan
yang terjadi pada lembaga sosial tertentu akan diikuti perubahan pada lembaga
lain.
c. Perubahan
sosial yang cepat akan mengakibatkan disorganisasi sosial.
d. Disorganisasi
sosial akan diikuti oleh reorganisasi melalui berbagai adaptasi dan akomodasi.
e. Perubahan
tidak dapat dibatasi hanya pada bidang kebendaan atau spiritual saja, keduanya
akan kait-mengkait.
Di
samping dikenal adanya faktor penyebab perubahan, berikut diidentifikasi
tentang faktor-faktor pendorong dan penghambat perubahan. Faktor pendorong
perubahan:
a. Kontak/komunikasi
dengan kelompok/kebudayaan lain.
b. Pendidikan
yang maju.
c. Sikap
menghargai orang lain dan kebudayaannya.
d. Toleransi.
e. Struktur
sosial (stratifikasi) terbuka.
f. Ketidakpuasan
terhadap keadaan.
g. Orientasi
ke masa depan.
Faktor
penghambat perubahan:
a.
Kurangnya hubungan
dengan masyarakat lain.
b.
Perkembangan IPTEK yang
terhambat.
c.
Sikap masyarakat yang
tradisional.
d.
Ketakutan akan terjadi
kegoyahan dalam sistem sosial apabila terjadi perubahan.
e.
Prasangka terhadap hal
baru.
f.
Hambatan ideologis
(nilai sosial).
g.
Hambatan adat dan
tradisi.
3.2
Jenis
Hubungan - hubungan Sosial Tradisional
1).
Kekerabatan dalam hubungan kerja
Pertanian
sederhana merupakan hal yang paling utama di Negara berkembang. Disamping itu,
bidang industri hanya bersifat melengkapi pertanian, tetapi masih terikat pada
kekerabatan dan desa. Pada masyarakat tertentu, kedudukan pekerjaan ditentukan
oleh suatu kelompok yang luas, misalnya system kasta.
2). Hubungan kekeluargaan
Hubungan
antara anggota yang satu dan lainnya tentu sangatlah erat. Keluarga merupakan
satu unit produksi dan pusat dari kesenangan-kesenangan emosionil dan
sosialisasi.
3). Kehidupan komuniti dan
perkumpulan-perkumpulan
Hubungan
komuniti ataupun perkumpulan-perkumpulan sangat erta terjalin oleh pembawaan
kelompok-kelompok sosial, seperti kekerabatan, klan, hubungan-hubungan suku dan
kasta.
4). Komunikasi dalam interaksi yang
tradisional
Dalam
masyarakat yang berada pada proses modernisasi biasanya melakukan komunikasi
secara tradisional. Cirinya adalah tidak menggunakan teknologi atau bersifat
tradisional. Pertemuan secara langsung acapkali dilakukan dalam melakukan
komunikasi.
3.3
Jenis
Hubungan-hubungan Sosial Modern
1). Spesialisasi pekerjaan
Anggota keluarga tidak lagi bekerja
untuk keluarganya karena dianggap menjadi penghalang dalam proses produksi
(mis. Tidak memiliki disiplin waktu tetapi bekerja hanya sesuai keinginan
sendiri). Sehingga diterapkanlah sistem upah/gaji dimana orang-seoranglah yang
dipekerjakan dengan spesialisasi bidang kerjanya.
2).
Perubahan hubungan kekeluargaan
Pemisahan kegiatan-kegiatan ekonomi dari
lingkungan keluarga mengakibatkan suatu keluarga kehilangan beberapa fungsi dan
memperoleh suatu peranan yang khusus. Keluarga tidak lagi menjadi satu unit
produksi. Implikasi sosialnya adalah terjadinya proses individuasi dan isolasi
keluarga batih (nuclear family). Sehingga anggota-anggota keluarga yang
satu turunan mulai pecah, keluarga-keluarga yang baru menikah untuk membentuk
rumah tangga sendiri dan meninggalkan para orang tua. Akibatnya, para orang tua
akan mendapatkan pengawasan dari komuniti atau negara sebagai “titipan” ke
dalam lembaga-lembaga sosial, seperti lembaga pensiun, jaminan sosial, dan
panti jompo.
3).
Perubahan dalam hubungan komuniti dan perkumpulan-perkumpulan
Awalnya hubungan
kelompok dan perkumpulan didasarkan pada pembawaan kelompok sosial, yaitu
kekerabatan, dan lainnya, digantikan oleh sebuah perkumpulan berdasarkan fungsi,
kesenangan, ataupun jenis pekerjaan tertentu. Contohya perserikatan perburuhan,
perkumpulan sepak bola, dan lainnya. Namun, tidak dapat disembunyikan dari
kenyataan bahwa pada mulanya suatu perkumpulan terdiri dari fungsi yang beragam.
4). Perubahan
dalam komunikasi
Komunikasi yang bersifat
tradisional tidaklah tergantung pada kemajuan teknologi. Dengan pembawaan
sosial seperti kekerabatan dan intensitas pertemuan secara langsng (face to
face) satu sama lainnya sering terjadi akan menjalin hubungan semakin erat.
Akan tetapi dengan perkembangan teknologi, pertemuan face to face
semakin jarang dilakukan karena sudah banyak wadah komunikasi terutama melalui
dunia seperti jejaring sosial. Jejaring sosial yang sedang menjamur adalah
friendster, twitter, mailinglist, facebook, dan sebagainya. Jejaring sosial
yang paling populer saat ini adalah facebook.
BAB
IV
FACEBOOK, FENOMENA
HUBUNGAN
SOSIAL MODERN
4.1
Teori Ketergantungan Media
Teori Ketergantungan Media (Dependency
Theory) adalah teori tentang komunikasi masa yang menyatakan bahwa semakin
seseorang tergantung pada suatu media untuk memenuhi kebutuhannya, maka media
tersebut menjadi semakin penting untuk orang itu. Teori ini diperkenalkan oleh Sandra
Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur. Mereka memperkenalkan model yang
menunjukan hubungan integral tak terpisahkan antara pemirsa, media dan sistem
sosial yang besar.
Konsisten dengan teori-teori yang
menekankan pada pemirsa sebagai penentu media, model ini memperlihatkan bahwa
individu bergantung pada media untuk pemenuhan kebutuhan atau untuk mencapai
tujuannya, tetapi mereka tidak bergantung pada banyak media dengan porsi yang
sama besar.
Besarnya ketergantungan seseorang pada
media ditentukan dari dua hal :
a.
Pertama,
individu akan condong menggunakan media yang menyediakan kebutuhannya lebih
banyak dibandingkan dengan media lain yang hanya sedikit. Sebagai contoh, bila
anda menyukai gosip, anda akan membeli tabloid gosip dibandingkan membeli koran
Kompas, dimana porsi gosip tentang artis hanya disediakan pada dua kolom di
halaman belakang, tetapi orang yang tidak menyukai gosip mungkin tidak tahu
bahwa tabloid gosip kesukaan anda, katakanlah acara Cek dan ricek, itu ada, ia
pikir cek dan ricek itu hanya acara di televisi, dan orang ini kemungkinan sama
sekali tidak peduli berita tentang artis di dua kolom halaman belakang Kompas.
b.
Kedua,
persentase ketergantungan juga ditentukan oleh stabilitas sosial saat itu.
Sebagai contoh, bila negara dalam keadaan tidak stabil, anda akan lebih bergantung
atau percaya pada koran untuk mengetahui informasi jumlah korban bentrok fisik
antara pihak keamanan dan pengunjuk rasa, sedangkan bila keadaan negara stabil,
ketergantungan seseorang akan media bisa turun dan individu akan lebih
bergantung pada institusi - institusi negara atau masyarakat untuk informasi.
Sebagai contoh di Malaysia dan Singapura dimana penguasa memiliki pengaruh
besar atas pendapat rakyatnya, pemberitaan media membosankan karena segala
sesuatu tidak bebas untuk digali, dibahas, atau dibesar-besarkan, sehingga
masyarakat lebih mempercayai pemerintah sebagai sumber informasi mereka.
4.2
Facebook Sebagai Sarana Jaringan Sosial
Jejaring sosial
atau jaringan sosial adalah suatu struktur
sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau
organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.
Analisis jaringan sosial memandang
hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor
individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor
tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam
berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan sosial beroperasi
pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga
negara, dan
memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan
organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai
tujuannya.
4.3 Sejarah
dan Perkembangan Facebook
Facebook
pertama kali di perkenalkan pertama kali pada tanggal 4 Februari 2004 oleh Mark
Zuckerberg sebagai media untuk saling mengenal bagi para mahasiswa Harvard.
Dalam waktu dua minggu setelah diperkenalkan, separuh dari semua mahasiswa
Harvard telah mendaftar dan memiliki account di Facebook.
Bahkan, beberapa kampus lain di sekitar Harvard pun meminta untuk dimasukkan
dalam jaringan Facebook.
Zuckerberg pun akhirnya meminta bantuan dua temannya untuk membantu
mengembangkan Facebook
dan memenuhi permintaan kampus-kampus lain untuk bergabung dalam jaringannya.
Dalam waktu 4 bulan semenjak diluncurkan, Facebook
telah memiliki 30 kampus dalam jaringannya.
Dengan kesuksesannya tersebut,
Zuckerberg beserta dua orang temannya memutuskan untuk pindah ke Palo Alto,
California, dan menyewa apartemen di sana. Setelah beberapa minggu di Palo
Alto, Zuckerberg berhasil bertemu dengan Sean Parker (cofounder Napster), dan
dari hasil pertemuan tersebut Parker pun setuju pindah ke apartemen Facebook
untuk bekerja sama mengembangkan Facebook.
Tidak lama setelah itu, Parker berhasil
mendapatkan Peter Thiel (cofounder Paypal) sebagai investor pertamanya. Thiel
menginvestasikan 500 ribu US Dollar untuk pengembangan Facebook.
Jumlah account di Facebook
terus melonjak, sehingga pada pertengahan 2004 Friendster mengajukan
tawaran kepada Zuckerberg untuk membeli Facebook
seharga 10 juta US Dollar, dan Zuckerberg pun menolaknya. Zuckerberg sama
sekali tidak menyesal menolak tawaran tersebut sebab tak lama setelah itu Facebook
menerima sokongan dana lagi sebesar 12.7 juta US Dollar dari Accel Partners.
Dan semenjak itu sokongan dana dari berbagai investor terus mengalir untuk
pengembangan Facebook.
Pada September 2005 Facebook
tidak lagi membatasi jaringannya hanya untuk mahasiswa. Facebook
pun membuka jaringannya untuk para siswa SMU. Beberapa waktu kemudian Facebook
juga membuka jaringannya untuk para pekerja kantoran. Dan akhirnya pada
September 2006 Facebook
membuka pendaftaran untuk siapa saja yang memiliki alamat e-mail.
Selain menolak tawaran dari Friendster
seharga 10 juta US Dollar, Zuckerberg juga pernah menolak tawaran dari Viacom
yang ingin membeli Facebook
seharga 750 juta US Dollar, dan tawaran dari Yahoo yang ingin membeli Facebook
seharga 1 milyar US Dollar.
Tidak ada situs jejaring sosial lain
yang mampu menandingi daya tarik Facebook
terhadap user. Pada tahun 2007, terdapat penambahan 200 ribu account baru
perharinya Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook
setiap harinya. Rata-rata user menghabiskan waktu sekitar 19 menit perhari
untuk melakukan berbagai aktifitas di facebook.
4.4
Dampak keberadaan Facebook dalam
kehidupan sosial
a). Dampak positif dari
Facebook
·
Layanan pertemanan,
user dapat menemukan teman-teman mereka yang sudah lama tidak bertemu, mereka bisa
saling sapa dan seperti Reuni dadakan.
·
Facebook mampu memberikan fitur-fitur atau fasilitas yang diberikan
untuk memanjakan penggunanya, seperti game, groups, dan fasilitas yang bisa bertambah sewaktu-waktu
dengan bertambahnya jumlah pengguna sosial networking ini.
·
Tentunya dengan Facebook kita dapat kembali bertemu
dengan teman-teman lama walaupun di dunia maya.
·
Bagi yang sedang jauh dari komunitas aslinya karena tugas
misalnya sedang studi di luar kota atau luar negeri manfaat facebook
sangat terasa.
·
Dengan Facebook kita bisa bertukar pikiran dengan
sangat mudah. Pertukaran informasi difasilitasi dengan baik. Sebagai contohnya ketika kita butuh sesuatu atau ingin
tahu tentang sesuatu tinggal kita tuliskan dalam status maka akan banyak respon
dari teman kita.
b).
Dampak negatif dari Facebook
·
Mengurangi kinerja.
Banyak karyawan perusahaan, dosen, mahasiswa yang bermain facebook pada
saat sedang bekerja. Mau diakui atau tidak pasti mengurangi waktu kerja.
·
Pemanfaatan untuk
kegiatan negatif. Walupun telah diatur dalam
peraturan penggunaan Facebook, tetap saja ada pihak yang memanfaatkan facebook
untuk kegiatan negatif melalui group ataupun pages.
·
Kesalahpahaman.
Facebook merupakan jaringan sosial yang sifatnya terbuka antara user dan
teman-temannya. Seperti kehidupan nyata gosip atau informasi miring dengan
cepat juga dapat berkembang di jaringan ini. Haruslah disadari menulis di
status, di wall dan komentar diberbagai aplikasi adalah sama saja seperti
obrolan pada kehidupan nyata bahkan efeknya mungkin lebih parah karena bahasa
tulisan terkadang menimbulkan salah tafsir.
·
Penipuan.
Seperti media online lainnya, Facebook juga rentan dimanfaatkan untuk
tujuan penipuan. Kita tidak akan tahu sebenarnya siapa dibalik account facebook.
Orang dengan mudah membuat account baru untuk keperluan yang tidak baik. Ada
yang menggunakan modus berkenalan dan akhirnya menjadi akrab di dunia maya yang
ternyata ujung-ujungnya digunakan untuk melakukan penipuan atau tindakan
kriminal lainnya.
·
Kecenderungan
seseorang menggunakan facebook sebagai media komunikasi membuat interaksi tatap
muka nya dengan orang lain tidak baik.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan:
Modernisasi sosial dapat terjadi karena
pengetahuan anggota masyarakat semakin meningkat. Peningkatan pengetahuan itu seakan
akibat tingkat pendidikan dan kemampuan memperoleh informasi. Perkembangan
teknologi di bidang informasi dan komunikasi dapat mengubah pola pikir
masyarakat menjadi lebih modern dan dinamis. Pendidikan anggota masyarakat
menjadi lebih terbuka dan kreatif dalam menerima unsur-unsur baru kemajuan.
Proses modernisai merupakan suatu hal
yang tidak dapat kita pungkiri akan terjadi pada diri masing-masing manusia,
disadari atau tanpa disadari sekalipun, baik secara idiologis, sosial, ekonomi,
dls. Muncul bentuk-bentuk baru dari hubungan-hubungan sosial lama menjadi
sesuatu yang lebih cenderung menggunakan teknologi. Manusia mulai meninggalkan
tradisi lama menuju tradisi baru yang dianggap lebih maju. Hal ini tentu
menimbulkan implikasi yang besar terhadap tatanan dan struktur masyarakat.
Misalnya dengan berubahnya orientasi hubungan keluarga yang pada awalnya
digunakan sebgai sektor industri menjadi orientasi sosialisasi.
Pada akhirnya, modernisasi telah
menggiring manusia pada ketergantungan akan teknologi, mencetak manusia-manusia
yang individualis, konsumerisme, dan menciptakan sistem ekonomi kapitalis.
5.2
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
Weiner, Myron.
(1984). Modernisasi Dinamika Pertumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Suwarsono dan Y.
Alin So. (2000). Perubahan Sosial dan Pembangunan.Jakarta : PT. Pustaka LP3ES.
Semiun, Yustinus
OFM. 2006. Kesehatan Mental
http:// www.google.com (01 / 04 / 2013)
http: // www.wikipedia.com (01 / 04 / 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar