JellyPages.com

Kamis, 25 April 2013

makalah etika


 -->
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era globalisasi sekarang ini berdampak langsung bagi seluruh masyarakat di Indonesia. Sebelum perkembangan tersebut nampak jelas di dunia ini, tidak banyak masyarakat yang mengenal berbagai macam media telekomunikasi seperti internet. Berbeda dengan zaman sekarang dimana sebagian masyarakat menengah ke bawah, sudah mengenal teknologi komunikasi seperti internet.
Internet memang memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Dengan internet kita dapat mengakses informasi secara mudah, cepat, dan terkini. Berbagai situs dalam internet seolah menjadi candu masyarakat dimana mereka menjadi mengandalkan internet untuk kepentingan hidup mereka.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantara sebagai berikut:
1.      Memenuhi tugas yang di berikan Oleh Dosen pengajar.
2.      Sebagai latihan penulis dalam pembuatan karya tulis yang akan mendatang.
3.      Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca pada umumnya dan penulis khususnya tentang berbagai Etika Teknologi Informasi & Komunikasi tentang “Fenomena Jajaring Sosial”.

1.3  Rumusan Masalah

      Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan beberapa masalah, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah Sejarah Fenomena Jejaring Sosial?
2.      Bagaimanakah  Dampak dan Negatif dari Jejaring Sosial ?
3.      Apa Kelebihan dan Kelemahan dari Jejaring Sosial ?
4.      Hubungan sosial seperti apa yang dapat dikelompokkan kepada hubungan sosial tradisional?
5.      Kelebihan dan kelemahan Jejaring Sosial?
6.      Bagaimana kehidupan sosial masyarakat modern menurut teori ketergantungan media menurut Melvin DeFleur dan Sandra Ball-Rokeach?
7.      Bagaimana Facebook mampu menjadi sarana jaringan sosial?
8.      Bagaimana sejarah dan perkembangan Facebook?
9.      Bagaimana dampak keberadaan Facebook dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia ?

1.4  Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini dengan studi literatur. Studi litelatur merupakan pencarian informasi dari berbagai sumber buku dan juga browsing di internet. Dalam penggunaan literatur, penulis memilih sumber-sumber yang bisa dipertanggung jawabkan keabsahannya. Selain itu, sumber yang dipergunakan pun berkaitan dengan tema makalah.











BAB II
LANDASAN TEORI


2.1 Sejarah Fenomena Jejaring Sosial

Situs jejaring sosial pertama muncul pada tahun 1997 , yaitu Sixdegress.com yang berfungsi untuk menambah teman dan mengirim pesan. Setelah itu pada tahun 1999 – 2000 muncul jejaring sosial yang memperluas komunikasi secara searah : lunarstrom, live journal, dan cyword. Tahun 2001 muncul jejaring sosial untuk keperluan bisnis yang bernama Ryze.com pada tahun 2002 muncul jejaring sosial pertama yang ditunjukan untuk kalangan muda yang bernama friendster .
Friendster sempat begitu mewabah di kalangan remaja yang mereka gunakan untuk saling berkenalan dengan orang lain atau sekedar melakukan interaksi dengan kerabat atau teman jauh melalui aplikasi di dalamnya. Selain itu pada tahun tersebut juga terdapat situs yang memudahkan masyarakat untuk berekspresi melalui video yang di unggah melalui jejaring You Tube. Hingga saat ini pun peminat You Tube semakin besar dan dapat membawa banyak orang terkenal melalui situs tersebut.
Kehadiran facebook dan twitter pada tahun 2006 hingga kini menggeser situs friendster  yang semula sangat diminati banyak remaja.

2.2 Dampak Positif  dari Jejaring Sosial

·         Anak dan remaja dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan sosial yang sangat dibutuhkan di era digital seperti sekarang ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi, bersosialisasi dengan publik dan mengelolah jaringan pertemanan.
·         Memperluas jaringan pertemanan. Berkat situs jejaring sosial, anak menjadi lebih mudah berteman dengan orang lain di seluruh dunia, meski sebagian besar di antaranya tidak pernah mereka temui secara langsung.
·         Anak dan remaja akan termotivasi untuk belajar mengembangkan diri melalui teman-teman yang mereka jumpai secara online, karena di sini mereka berinteraksi dan menerima umpan balik satu sama lain.
·         Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian dan empati. Misalnya memberikan perhatian saat ada teman mereka yang berulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.

2.3 Dampak Negatif dari Jejaring Sosial

·         Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk-beluk berkomunikasi di kehidupan nyata – seperti bahasa tubuh dan nada suara – menjadi berkurang.
·         Situs jejaring sosial akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan di sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang berempati di dunia nyata.
·         Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja rentan terhadap sensasi.
·         Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di situs jejaring sosial. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit untuk membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan di dunia nyata. Hal ini tentunya akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan tata bahasa.
·         Situs jejaring sosial adalah lahan subur bagi predator untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru dikenal anak kita di internet, menggunakan jati diri yang sesungguhnya.

2.4 Keuntungan dari Jejaring Sosial

  • Membantu menjaga hubungan yang baik dengan sesama pengguna jejaring sosial.
  • Mempeerat tali persaudaraan.
  • Memudahkan mencari pengetahuan.
  • Memudahkan mencari informasi tentang kejadian di dunia luar.
  • Dapat berbagi pengalaman yang dapat di pelajari pembaca.

2.5 Kelemahan dari Jejaring Sosial

  • Banyak terjadi kejanggalan dalam jejaring sosial, seperti penculikan anak remaja melalui “Jejaring Sosial” seperti facebook, twitter.
  • Jika tidak dapat mengatur waktu yang baik, hal ini dapat menghabiskan berjam – jam di depan komputer.
  • Para anak sekolah, mahasiswa dll dengan rutinitas belajar dan akan mementingkan untuk bermain di jejaring sosial yang ada.
  • Lebih mementingkan update status dari pada update di dalam kampus.
  • Lebih banyak menghabiskan waktu untuk mampir di jejaring sosial dari pada untuk belajar atau aktif di dalam kampus, sekolah.

2.6 Pengaruh Internet terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Remaja

Pemanfaatan internet sekarang ini kian meluas. Pada saat ini, internet lebih banyak digunakan oleh kalangan bisnis dan perkantoran. Mengaksesnya pun tak semudah dan semurah sekarang. Kini internet dapat dengan mudah diakses oleh berbagai kalangan, termasuk pelajar. Program internet masuk sekolah pun diluncurkan untuk memberikan Manfaat Internet Bagi Pelajar.
Internet membuat dunia seolah tanpa batas. Tanpa beranjak dari kursi warnet saja, seseorang sudah dapat berkeliling dunia, bertemu dan mengobrol dengan banyak orang, berkunjung ke banyak tempat, membaca banyak buku, dan memperoleh banyak informasi terbaru. Keunggulan inilah yang ingin diberikan kepada para pelajar.Lalu, Sebagai sebuah produk teknologi, internet bebas nilai. Namun Internet itu sendiri memberikan dampak positif dan negative bagi pelajar.
  1. Dampak Negatif Dari Internet
Kita memang tidak bisa menutup mata mengenai dampak negatif internet , seperti:
·         Pornografi
Tak cuma membuka situs-situs bermuatan pornografi, namun ada juga yang menjadi pelaku pornografi itu sendiri. Tak sulit untuk mengunggah foto-foto atau rekaman video melalui internet.
·         Kecanduan Game Online
       Keasyikan bermain game secara online ini sering membuat pelajar lupa waktu, melalaikan pelajaran, tak mempedulikan kesehatan (lupa makan, lupa istirahat, berjam-jam menatap layar komputer), hingga bersikap boros (mulai dari menghabiskan uang jajan pribadi hingga menggunakan uang SPP atau uang pembeli buku demi bisa bermain game online).
·         Kecanduan jejaring social
Jejaring sosial seperti Facebook, Friendster, dan Twitter sering membuat para pelajar ini terlena, lupa belajar, dan tak sedikit yang terjerat cybercrime.

  1. Dampak Positif Dari Internet
·         Membuat pelajar terbiasa dengan teknologi komputer dan informasi
Pelajar bukan hanya menjadi “gaptek” alias gagal teknologi jika tak menguasai internet, namun juga akan kalah langkah dalam menuju masa depan yang penuh persaingan. Selain itu, saat ini tak sedikit perguruan tinggi yang melakukan beberapa perkuliahannya secara online.
·         Bahan pelajaran dan pengayaan
Materi pelajaran yang disampaikan oleh guru di kelas sering tak tuntas karena keterbatasan waktu. Pelajar dapat memperkaya dan memperdalam materi itu sendiri dengan memanfaatkan internet. Belajar tak hanya dilakukan untuk mengejar angka namun juga untuk persiapan meraih sukses di masa depan.
·         Memperluas wawasan
Banyaknya informasi, tak hanya yang lokal namun juga global, yang dapat diperoleh melalui internet membuat wawasan para pelajar menjadi lebih terbuka.
·         Sarana komunikasi
Adanya layanan e-mail dan jejaring sosial memudahkan pelajar berkomunikasi dengan pelajar lain yang berbeda sekolah, kota, bahkan negara.

2.7  Pengaruh internet terhadap kesehatan mental

  1. Rusaknya pola Pergaulan social.
Bagi mereka yang sudah terbiasa menghabiskan waktu didepan computer, mereka akan merasakan ketagihan (addictive). Dalam hal ini,Jika mereka sudah mulai menjadi Addict dengan internet, mereka cenderung ingin menghabiskan waktu di depan computer daripada bermain dengan teman sebayanya.
  1. Malas belajar.
Anak-anak yang sudah addict dengan game internet cenderung akan malas belajar. Mereka akan lebih senang memikirkan tentang game tersebut dibanding dengan belajar.Mereka juga akan sulit menangkap materi yang di berikan guru mereka.
c.     Pola hidup yang tidak sehat.
Mereka yang sering menghabiskan waktu dengan internet (addictive) sering lupa akan kesehatan mereka.Mereka rela menghabiskan waktu di depan internet dan melewatkan waktu makan mereka.itu dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan mereka.
2.8  Teori Kesehatan Mental yang berkaitan dengan fenomena di atas

Kesehatan mental adalah pengetahuan dan perbuatan yang bertujuan mengembangkan dan memanfaatkan segala kapasitas, kreatifitas, energi dan dorongan yang ada semaksimal mungkin sehingga membawa kepada kebahagiaan diri dan orang lain serta terhindar dari gangguan mental. Jadi yang dikatakan memiliki kesehatan mental yang baik adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain. Mental sehat manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan external. Keduanya saling mempengaruhi dan dapat menyebabkan mental yang sakit sehingga bisa menyebabkan gangguan jiwa dan penyakit jiwa. Menurut Kartini Kartono yang disebut gangguan mental adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental atau kesehatan mental yang disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimulus extern dan ketegangan-ketegangan sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur pada satu bagian, satu organ, dan sistem kejiwaan/mental
a.       Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat, bakat, keturunan dan sebagainya. Contoh sifat yaitu seperti sifat jahat, baik, pemarah, dengki, iri, pemalu, pemberani, dan lain sebagainya. Contoh bakat yakni misalnya bakat melukis, bermain musik, menciptakan lagu, akting, dan lain-lain. Sedangkan aspek keturunan seperti turunan emosi, intelektualitas, potensi diri, dan sebagainya.
b.      Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi mental seseorang. Lingkungan eksternal yang paling dekat dengan seorang manusia adalah keluarga seperti orang tua, anak, istri, kakak, adik, kakek-nenek, dan masih banyak lagi lainnya.






















BAB III
MODERNISASI DAN HUBUNGAN - HUBUNGAN SOSIAL

3.1 Pengertian Modernisasi dan Hubungan sosial

1). Modernisasi
Istilah modern berasal dari kata “Modo” yang artinya “yang kini” (just now) dengan demikian masyarakat dinyatakan modern apabila para warganya hidup dengan sistem nilai, cara berfikir, berperasaan dan bertindak, teknologi serta organisasi 0sosial yang baru, yang sesuai dengan konstelasi zaman sekarang.
Modernisasi adalah proses perubahan masyarakat beserta dengan kebudayaannya dari hal – hal yang bersifat tradisional menuju modern, globalisasi pada hakikatnya merupakan suatu kondisi meluasnya budaya yang seragam bagi seluruh masyarakat di dunia apabila proses globalisasi muncul sebagai akibat adanya arus informasi dan komunikasi yang sering online setiap saat dan dapat di jangkau dengan biaya yang relatif murah sebagai akibatnya adalah masyarakat dunia menjadi satu lingkungan yang seolah – olah saling berdekatan dan menjadi satu sistem pergaulan dan satu sistem budaya yang sama.
Asumsi modernisasi yang disampaikan oleh Schoorl melihat modernisasi sebagai suatu proses transformasi, suatu perubahan masyarakat dalam segala aspek – aspeknya. Dibidang ekonomi, sebagian penduduk tempat tinggalnya tergeser ke lingkungan kota – kota. Masyarakat modern telah tumbuh tipe kepribadian tertentu yang dominan. Tipe kepribadian seperti itu menyebabkan orang dapat hidup di dalam dan memelihara masyarakat modern.
Sedangkan dube berpendapat bahwa terdapat tiga asumsi dasar konsep modernisasi yaitu ketiadaan semangat pembangunan harus dilakukan melalui pemecahan masalah kemanusian dan pemenuhan standart kehidupan yang layak, modernisasi membutuhkan usaha keras dari individu dan kerjasama dalam kelompok, kemampuan kerjasama dalam kelompok sangat dibutuhkan untuk menjalankan organisasi modern yang sangat kompleks dan organisasi kompleks membutuhkan perubahan kepribadian (sikap mental) serta perubahan pada struktur sosial dan tata nilai. Tujuan akhir dari modernisasi menurut Schoorl dean dube adalah terwujudnya masyarakat modern yang dicirikan oleh kompleksitas organisasi serta perubahan fungsi dan struktur masyarakat.
Modernisasi adalah rasionalisasi dalam pertumbuhan ekonomi secara makro. Sacara teoritik modernisasi merupakan sebuah teori yang di dalamnya terdapat beberapa aliran. Ada lima varian teori modernisasi sebagaimana dikemukakan oleh Arief Budiman (1995) yaitu :
a.       Teori Harrod – Domar, yang menekankan bahwa pembangunan hanya merupakan masalah penyediaan modal untuk investasi dan teori ini banyak dikembangkan oleh para ekonomi.
b.      Teori McClelland yang menekankan pada aspek – aspek psikologi individu yaitu melalui pendidikan individual kepda anak – anak di lingkungan keluarga, pembangunan akan terlaksana apabila terdapat jumlah wiraswasta yang banyak.
c.       Teori weber yang menekankan pada nilai – nilai budaya. Nilai – nilai dalam masyarakat antara lain melalui agama mempunyai peran yang menentukan dalam mempengaruhi tingkah laku individu
d.      Teori rostow, yang menekankan pada adanya lembaga – lembaga sosial dan politik yang mendukung proses pembangunan.
e.       Teori inkeles dan smith yang menekankan lingkungan meterial, dalam hal ini lingkungan pekerjaan, sebagai salah satu cara terbaik untuk membentuk manusia modern yang dapat membangun.



2). Hubungan Sosial
Kingsley Davis memberikan pengertian bahwa hubungan sosial meruapakan perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi masyarakat, sedangkan Selo Soemardjan menyatakan bahwa perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai, sikap, pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Yang harus dipahami adalah bahwa suatu hal baru yang sekarang ini bersifat radikal, mungkin saja beberapa tahun mendatang akan menjadi konvensional, dan beberapa tahun lagi akan menjadi tradisional. Bahwa perubahan sosial dapat dipastikan terjadi dalam masyarakat, karena adanya ciri-ciri sebagai berikut.
a.       Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang, setiap masyarakat pasti berubah, hanya ada yang cepat dan ada yang lambat.
b.      Perubahan yang terjadi pada lembaga sosial tertentu akan diikuti perubahan pada lembaga lain.
c.       Perubahan sosial yang cepat akan mengakibatkan disorganisasi sosial.
d.      Disorganisasi sosial akan diikuti oleh reorganisasi melalui berbagai adaptasi dan akomodasi.
e.       Perubahan tidak dapat dibatasi hanya pada bidang kebendaan atau spiritual saja, keduanya akan kait-mengkait.
Di samping dikenal adanya faktor penyebab perubahan, berikut diidentifikasi tentang faktor-faktor pendorong dan penghambat perubahan. Faktor pendorong perubahan:
a.       Kontak/komunikasi dengan kelompok/kebudayaan lain.
b.      Pendidikan yang maju.
c.       Sikap menghargai orang lain dan kebudayaannya.
d.      Toleransi.
e.       Struktur sosial (stratifikasi) terbuka.
f.       Ketidakpuasan terhadap keadaan.
g.      Orientasi ke masa depan.

Faktor penghambat perubahan:
a.       Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
b.      Perkembangan IPTEK yang terhambat.
c.       Sikap masyarakat yang tradisional.
d.      Ketakutan akan terjadi kegoyahan dalam sistem sosial apabila terjadi perubahan.
e.       Prasangka terhadap hal baru.
f.       Hambatan ideologis (nilai sosial).
g.       Hambatan adat dan tradisi.

3.2  Jenis Hubungan - hubungan Sosial Tradisional

     1). Kekerabatan dalam hubungan kerja
                        Pertanian sederhana merupakan hal yang paling utama di Negara berkembang. Disamping itu, bidang industri hanya bersifat melengkapi pertanian, tetapi masih terikat pada kekerabatan dan desa. Pada masyarakat tertentu, kedudukan pekerjaan ditentukan oleh suatu kelompok yang luas, misalnya system kasta.
2). Hubungan kekeluargaan
                        Hubungan antara anggota yang satu dan lainnya tentu sangatlah erat. Keluarga merupakan satu unit produksi dan pusat dari kesenangan-kesenangan emosionil dan sosialisasi.
3). Kehidupan komuniti dan perkumpulan-perkumpulan
                        Hubungan komuniti ataupun perkumpulan-perkumpulan sangat erta terjalin oleh pembawaan kelompok-kelompok sosial, seperti kekerabatan, klan, hubungan-hubungan suku dan kasta.
4). Komunikasi dalam interaksi yang tradisional
                        Dalam masyarakat yang berada pada proses modernisasi biasanya melakukan komunikasi secara tradisional. Cirinya adalah tidak menggunakan teknologi atau bersifat tradisional. Pertemuan secara langsung acapkali dilakukan dalam melakukan komunikasi.

3.3  Jenis Hubungan-hubungan Sosial Modern

1). Spesialisasi pekerjaan
Anggota keluarga tidak lagi bekerja untuk keluarganya karena dianggap menjadi penghalang dalam proses produksi (mis. Tidak memiliki disiplin waktu tetapi bekerja hanya sesuai keinginan sendiri). Sehingga diterapkanlah sistem upah/gaji dimana orang-seoranglah yang dipekerjakan dengan spesialisasi bidang kerjanya.
2). Perubahan hubungan kekeluargaan
                         Pemisahan kegiatan-kegiatan ekonomi dari lingkungan keluarga mengakibatkan suatu keluarga kehilangan beberapa fungsi dan memperoleh suatu peranan yang khusus. Keluarga tidak lagi menjadi satu unit produksi. Implikasi sosialnya adalah terjadinya proses individuasi dan isolasi keluarga batih (nuclear family). Sehingga anggota-anggota keluarga yang satu turunan mulai pecah, keluarga-keluarga yang baru menikah untuk membentuk rumah tangga sendiri dan meninggalkan para orang tua. Akibatnya, para orang tua akan mendapatkan pengawasan dari komuniti atau negara sebagai “titipan” ke dalam lembaga-lembaga sosial, seperti lembaga pensiun, jaminan sosial, dan panti jompo.
3). Perubahan dalam hubungan komuniti dan perkumpulan-perkumpulan
                        Awalnya hubungan kelompok dan perkumpulan didasarkan pada pembawaan kelompok sosial, yaitu kekerabatan, dan lainnya, digantikan oleh sebuah perkumpulan berdasarkan fungsi, kesenangan, ataupun jenis pekerjaan tertentu. Contohya perserikatan perburuhan, perkumpulan sepak bola, dan lainnya. Namun, tidak dapat disembunyikan dari kenyataan bahwa pada mulanya suatu perkumpulan terdiri dari fungsi yang beragam.
4). Perubahan dalam komunikasi
                        Komunikasi yang bersifat tradisional tidaklah tergantung pada kemajuan teknologi. Dengan pembawaan sosial seperti kekerabatan dan intensitas pertemuan secara langsng (face to face) satu sama lainnya sering terjadi akan menjalin hubungan semakin erat. Akan tetapi dengan perkembangan teknologi, pertemuan face to face semakin jarang dilakukan karena sudah banyak wadah komunikasi terutama melalui dunia seperti jejaring sosial. Jejaring sosial yang sedang menjamur adalah friendster, twitter, mailinglist, facebook, dan sebagainya. Jejaring sosial yang paling populer saat ini adalah facebook.

























BAB IV
FACEBOOK, FENOMENA HUBUNGAN
SOSIAL MODERN

4.1 Teori Ketergantungan Media

Teori Ketergantungan Media (Dependency Theory) adalah teori tentang komunikasi masa yang menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung pada suatu media untuk memenuhi kebutuhannya, maka media tersebut menjadi semakin penting untuk orang itu. Teori ini diperkenalkan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur. Mereka memperkenalkan model yang menunjukan hubungan integral tak terpisahkan antara pemirsa, media dan sistem sosial yang besar.
Konsisten dengan teori-teori yang menekankan pada pemirsa sebagai penentu media, model ini memperlihatkan bahwa individu bergantung pada media untuk pemenuhan kebutuhan atau untuk mencapai tujuannya, tetapi mereka tidak bergantung pada banyak media dengan porsi yang sama besar.
Besarnya ketergantungan seseorang pada media ditentukan dari dua hal :
a.       Pertama, individu akan condong menggunakan media yang menyediakan kebutuhannya lebih banyak dibandingkan dengan media lain yang hanya sedikit. Sebagai contoh, bila anda menyukai gosip, anda akan membeli tabloid gosip dibandingkan membeli koran Kompas, dimana porsi gosip tentang artis hanya disediakan pada dua kolom di halaman belakang, tetapi orang yang tidak menyukai gosip mungkin tidak tahu bahwa tabloid gosip kesukaan anda, katakanlah acara Cek dan ricek, itu ada, ia pikir cek dan ricek itu hanya acara di televisi, dan orang ini kemungkinan sama sekali tidak peduli berita tentang artis di dua kolom halaman belakang Kompas.
b.      Kedua, persentase ketergantungan juga ditentukan oleh stabilitas sosial saat itu. Sebagai contoh, bila negara dalam keadaan tidak stabil, anda akan lebih bergantung atau percaya pada koran untuk mengetahui informasi jumlah korban bentrok fisik antara pihak keamanan dan pengunjuk rasa, sedangkan bila keadaan negara stabil, ketergantungan seseorang akan media bisa turun dan individu akan lebih bergantung pada institusi - institusi negara atau masyarakat untuk informasi. Sebagai contoh di Malaysia dan Singapura dimana penguasa memiliki pengaruh besar atas pendapat rakyatnya, pemberitaan media membosankan karena segala sesuatu tidak bebas untuk digali, dibahas, atau dibesar-besarkan, sehingga masyarakat lebih mempercayai pemerintah sebagai sumber informasi mereka.
           
4.2 Facebook Sebagai Sarana Jaringan Sosial

Jejaring sosial atau jaringan sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.
Analisis jaringan sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.

4.3  Sejarah dan Perkembangan Facebook

Facebook pertama kali di perkenalkan pertama kali pada tanggal 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg sebagai media untuk saling mengenal bagi para mahasiswa Harvard. Dalam waktu dua minggu setelah diperkenalkan, separuh dari semua mahasiswa Harvard telah mendaftar dan memiliki account di Facebook. Bahkan, beberapa kampus lain di sekitar Harvard pun meminta untuk dimasukkan dalam jaringan Facebook. Zuckerberg pun akhirnya meminta bantuan dua temannya untuk membantu mengembangkan Facebook dan memenuhi permintaan kampus-kampus lain untuk bergabung dalam jaringannya. Dalam waktu 4 bulan semenjak diluncurkan, Facebook telah memiliki 30 kampus dalam jaringannya.
Dengan kesuksesannya tersebut, Zuckerberg beserta dua orang temannya memutuskan untuk pindah ke Palo Alto, California, dan menyewa apartemen di sana. Setelah beberapa minggu di Palo Alto, Zuckerberg berhasil bertemu dengan Sean Parker (cofounder Napster), dan dari hasil pertemuan tersebut Parker pun setuju pindah ke apartemen Facebook untuk bekerja sama mengembangkan Facebook.
Tidak lama setelah itu, Parker berhasil mendapatkan Peter Thiel (cofounder Paypal) sebagai investor pertamanya. Thiel menginvestasikan 500 ribu US Dollar untuk pengembangan Facebook. Jumlah account di Facebook terus melonjak, sehingga pada pertengahan 2004 Friendster mengajukan tawaran kepada Zuckerberg untuk membeli Facebook seharga 10 juta US Dollar, dan Zuckerberg pun menolaknya. Zuckerberg sama sekali tidak menyesal menolak tawaran tersebut sebab tak lama setelah itu Facebook menerima sokongan dana lagi sebesar 12.7 juta US Dollar dari Accel Partners. Dan semenjak itu sokongan dana dari berbagai investor terus mengalir untuk pengembangan Facebook.
Pada September 2005 Facebook tidak lagi membatasi jaringannya hanya untuk mahasiswa. Facebook pun membuka jaringannya untuk para siswa SMU. Beberapa waktu kemudian Facebook juga membuka jaringannya untuk para pekerja kantoran. Dan akhirnya pada September 2006 Facebook membuka pendaftaran untuk siapa saja yang memiliki alamat e-mail.
Selain menolak tawaran dari Friendster seharga 10 juta US Dollar, Zuckerberg juga pernah menolak tawaran dari Viacom yang ingin membeli Facebook seharga 750 juta US Dollar, dan tawaran dari Yahoo yang ingin membeli Facebook seharga 1 milyar US Dollar.
Tidak ada situs jejaring sosial lain yang mampu menandingi daya tarik Facebook terhadap user. Pada tahun 2007, terdapat penambahan 200 ribu account baru perharinya Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook setiap harinya. Rata-rata user menghabiskan waktu sekitar 19 menit perhari untuk melakukan berbagai aktifitas di facebook.

4.4 Dampak keberadaan Facebook dalam kehidupan sosial

a). Dampak positif dari Facebook
·         Layanan pertemanan, user dapat menemukan teman-teman mereka yang sudah lama tidak bertemu, mereka bisa saling sapa dan seperti Reuni dadakan.
·         Facebook mampu memberikan fitur-fitur atau fasilitas yang diberikan untuk memanjakan penggunanya, seperti game, groups, dan fasilitas yang bisa bertambah sewaktu-waktu dengan bertambahnya jumlah pengguna sosial networking ini.
·         Tentunya dengan Facebook kita dapat kembali bertemu dengan teman-teman lama walaupun di dunia maya.
·         Bagi yang sedang jauh dari komunitas aslinya karena tugas misalnya sedang studi di luar kota atau luar negeri manfaat facebook sangat terasa.
·         Dengan Facebook kita bisa bertukar pikiran dengan sangat mudah. Pertukaran informasi difasilitasi dengan baik. Sebagai contohnya ketika kita butuh sesuatu atau ingin tahu tentang sesuatu tinggal kita tuliskan dalam status maka akan banyak respon dari teman kita.

b). Dampak negatif dari Facebook
·         Mengurangi kinerja. Banyak karyawan perusahaan, dosen, mahasiswa yang bermain facebook pada saat sedang bekerja. Mau diakui atau tidak pasti mengurangi waktu kerja.
·         Pemanfaatan untuk kegiatan negatif. Walupun telah diatur dalam peraturan penggunaan Facebook, tetap saja ada pihak yang memanfaatkan facebook untuk kegiatan negatif melalui group ataupun pages.
·         Kesalahpahaman. Facebook merupakan jaringan sosial yang sifatnya terbuka antara user dan teman-temannya. Seperti kehidupan nyata gosip atau informasi miring dengan cepat juga dapat berkembang di jaringan ini. Haruslah disadari menulis di status, di wall dan komentar diberbagai aplikasi adalah sama saja seperti obrolan pada kehidupan nyata bahkan efeknya mungkin lebih parah karena bahasa tulisan terkadang menimbulkan salah tafsir.
·         Penipuan. Seperti media online lainnya, Facebook juga rentan dimanfaatkan untuk tujuan penipuan. Kita tidak akan tahu sebenarnya siapa dibalik account facebook. Orang dengan mudah membuat account baru untuk keperluan yang tidak baik. Ada yang menggunakan modus berkenalan dan akhirnya menjadi akrab di dunia maya yang ternyata ujung-ujungnya digunakan untuk melakukan penipuan atau tindakan kriminal lainnya.
·         Kecenderungan seseorang menggunakan facebook sebagai media komunikasi membuat interaksi tatap muka nya dengan orang lain tidak baik.








BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan:

Modernisasi sosial dapat terjadi karena pengetahuan anggota masyarakat semakin meningkat. Peningkatan pengetahuan itu seakan akibat tingkat pendidikan dan kemampuan memperoleh informasi. Perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi dapat mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih modern dan dinamis. Pendidikan anggota masyarakat menjadi lebih terbuka dan kreatif dalam menerima unsur-unsur baru kemajuan.
Proses modernisai merupakan suatu hal yang tidak dapat kita pungkiri akan terjadi pada diri masing-masing manusia, disadari atau tanpa disadari sekalipun, baik secara idiologis, sosial, ekonomi, dls. Muncul bentuk-bentuk baru dari hubungan-hubungan sosial lama menjadi sesuatu yang lebih cenderung menggunakan teknologi. Manusia mulai meninggalkan tradisi lama menuju tradisi baru yang dianggap lebih maju. Hal ini tentu menimbulkan implikasi yang besar terhadap tatanan dan struktur masyarakat. Misalnya dengan berubahnya orientasi hubungan keluarga yang pada awalnya digunakan sebgai sektor industri menjadi orientasi sosialisasi.
Pada akhirnya, modernisasi telah menggiring manusia pada ketergantungan akan teknologi, mencetak manusia-manusia yang individualis, konsumerisme, dan menciptakan sistem ekonomi kapitalis.

5.2 Saran




DAFTAR PUSTAKA

Weiner, Myron. (1984). Modernisasi Dinamika Pertumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Suwarsono dan Y. Alin So. (2000). Perubahan Sosial dan Pembangunan.Jakarta : PT. Pustaka LP3ES.
Semiun, Yustinus OFM. 2006. Kesehatan Mental
http:// www.google.com (01 / 04 / 2013)
http: // www.wikipedia.com (01 / 04 / 2013)